Kemenangan di medan perang dan para Mujahid Al Qaeda Semenanjung Arab (AQAP) yang syahid, menjadi pembahasan edisi terbaru majalah online berbahasa Inggris milik al Qaeda, Inspire yang di sampulnya tertulis : “Kesedihan, Kepuasan dan Aspirasi”.
“Mereka mengeliminasi tentara murtad, mengambil jutaan dollar dari mereka dan mampu memperoleh tumpukan besar ghanimah (rampasan perang)”, ujar AQAP mengenai tentaranya. Majalah ini juga menyatakan bahwa kelompok itu telah merampas “apapun dari tank, hummers, senjata anti-aircraft, kendaraan lapis baja dan segala macam senjata berat dan ringan”.
Sebuah gambar dalam majalah tersebut menunjukkan tentara Al Qaeda merampas kendaraan lapis baja, untuk membenarkan klaim mereka.
Edisi terbaru Inspire dikemas dengan update terbaru pada kemajuan operasi militer, ancaman terbaru dan komentar dengan arahan jihad global Al Qaeda. Juga berisi permintaan maaf oleh editor, Yahya Ibrahim untuk keterlambatan rilis majalah ini. Namun Yahya menegaskan, isi dari edisi kali ini akan menebus keterlambatannya.
“Pertempuran di bagian selatan Yaman telah berhasil membersihkan wilayah tersebut dari pemerintah korup Yaman,” ujar Ibrahim. “Namun ada harga mahal untuk segalanya. Selama pertempuran besar berlangsung, kita telah kehilangan saudara terkasih….saudara-saudara dari generasi pertama, salah satu yang bersama kami sejak awal. Anda akan membaca kisah tentang beberapa martir dalam edisi ini.”
Al Qaeda juga menyatakan bahwa penduduk setempat telah membantu Mujahidin merebut wilayah pesisir. “Rakyat di abyan telah datang untuk membantu Mujahidin dan bersama-sama, mereka membebaskan ibukota Abyan, kota zinjibar,” lapor Inspire dalam bagian New Flash.
Tindakan tersebut bagi AQAP membuktikan bahwa revolusi populer tidak selalu mengarahkan kepada demokrasi, tetapi untuk menegakkan kembali hukum syariah Islam yang telah lama ditinggalkan.
“Memang benar para pengunjuk rasa menginginkan pekerjaan, kondisi kehidupan yang lebih baik, keadilan dalam semua bidang dan sejenisnya, karena setiap orang normal yang hidup di bawah pemerintah tirani akan merindukan hal tersebut. Kesalahpahaman para pengamat adalah dalam apa yang syariah tawarkan dan apa yang diinginkan orang,” ujar Syeikh Al Awlaki merespon pertanyaan yang masuk ke email redaksi Inspire.
“Seruan pengunjuk rasa untuk demokrasi dalam seruan untuk hak-hak dasar dan kebebasan, bahwa sebenarnya syariah menyediakan, tidak banyak yang dimiliki demokrasi untuk dilakukan. Kini mereka telah mengeliminasi tirani partai berkuasa, hambatan telah berkurang untuk kembali berjalan di jalan syariat. Semua dalam semua, kepentingan bersama kita jauh lebih besar dari klaim Amerika bahwa protes dapat menolong mereka.”
Syeikh Awlaki juga muncul dalam rubrik lain di majalah tersebut. Rubrik New Flash mengalamatkan serangan drone AS, mengatakan bahwa drone AS tidak dapat menentukan lokasinya atau mengikutinya adalah tanda dari Allah bahwa DIA memprotes apa yang dilakukan terhadap hambanya yang beriman. Syeikh Awlaki bahkan mengejek AS dengan mengatakan : “Sepertinya seseorang agak marah dengan kita malam ini.”
Meskipun mereka mempublikasikan kemenangan dan kemajuan kelompok mereka, majalah ini juga tidak mengesampingkan kerugian yang dialami Mujahidin. Sebagai contoh, salah satu obituari mengisahkan keberanian Abu ali al-Haritsi, yang pindah dari Irak ke Yaman untuk melancarkan operasi di sana. “Di Abyan kendaraannya ditabrak oleh sebuah rudal dari drone AS. Tidak ada yang tersisa darinya kecuali potongan-potongan kecil daging dari tubuhnya yang menyebar”.
Majalah ini juga tidak lupa membahas syahidnya Syeikh Usamah bin Ladin rahimahullah dengan dua tulisan, “hilangnya seorang pemimpin besar” dan “selamat untuknya telah mencapai tujuannya (syahid-red)”. Namun kelompok Mujahidin AQAP bersumpah bahwa kematian Syeikh Usamah tidak akan memberikan efek (buruk) untuk masa depan organisasi itu.
“Berita itu membawa kami dalam kesedihan, kepuasan dan aspirasi,” tulis Samir Khan, Mujahid amerika dalam artikel cover majalah tersebut.
“Kesedihan karena kami kehilangan salah satu kaum revolusioner Islam terbesar, kepuasan di zaman modern ini karena kami tahu bahwa ia mencapai tujuannya, apa yang selalu dirindukan oleh Nabi Muhammad SAW, mendapatkan syuhada. Aspirasi karena kita mengingat jaminan Nabi Muhammad bahwa Jihad akan terus berlanjut sampai Hari akhir”.
Kematiannya juga hanya satu dalam rantai kepemimpinan Al Qaeda. Khan menulis : “Hidup di Amerika tidak pernah membuat saya berpikir dua kali tentang jalur yang kini saya pilih, meskipun banyak pemimpin Mujahidin telah syahid seperti Abu Layth al-Libi, abu Khabbab al-Masri, Mullah Dadullah, Abu Mus’ab az-Zarqawi dan lainnya. Bagi saya dan seluruh orang yang mengikuti jalan ini, jihad bukan demi para komandan dan pemimpin, melainkan demi Allah.”
Edisi kali ini juga menyoroti kerugian yang dialami AQAP. Dan secara bersamaan menyediakan informasi tentang operasi kelompok dan serangan drone AS.
Pemimpin senior, Abu ali al-Haritsi, yang syahid dalam serangan drone AS, juga seorang penembak jitu dan artileri, Fawaz al-Ma’ribi yang syahid dalam operasi di sebuah pos pemeriksaan tentara Yaman. Setiap artikel berfokus kepada kepribadian mereka dan keberanian mereka dalam pertempuran.
Selain isu-isu tersebut, dalam sebuah halaman tertulis, “Kami meminta saudara-saudara kami di sana untuk menghukum pemerintah Indonesia secepatnya dan untuk memberikan tekanan internasional,” ujar majalah tersebut memberikan dukungannya kepada Ustadz Abu Bakar Ba’asyir. Satu halaman penuh berisi kalimat “Datanglah untuk berjihad”.
“Sebuah ungkapan terima kasih khusus diberikan kepada Tehrik-e-Taliban pakistan” yang telah melakukan pembalasan untuk kematian Syeikh Usamah bin Ladin.” (haninmazaya/arrahmah.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar