Siang itu panas sekali. Matahari bersinar garang. Tapi hal itu tidak terlalu dirasakan oleh Kancil. Dia sedang tidur nyenyak di dalam mobilnya.
Tiba-tiba saja mimpi indahnya terputus. "Tolong! Tolong! " terdengar teriakan dan jeritan berulang-ulang. Lalu terdengar suara derap kaki binatang yang sedang berlari-lari.
"Ada apa, sih?" kata Kancil. Matanya berkejap-kejap, terasa berat untuk dibuka karena masih mengantuk.
Di kejauhan tampak segerombolan binatang berlari-lari menuju ke arahnya. "Kebakaran! Kebakaran! " teriak Kambing. " Ayo lari, Cil! Ada kebakaran di mall! "
Memang benar. Asap tebal membubung tinggi ke angkasa. Kancil ketakutan melihatnya. Dia langsung keluar dari mobilnya dan berlari mengikuti teman-temannya.
Kancil terus berlari. Wah, cepat juga larinya. Ya, walaupun Kancil bertubuh kecil, tapi dia dapat berlari cepat. Tanpa terasa, Kancil telah berlari jauh, meninggalkan teman-temannya.
"Aduh, napasku habis rasanya," Kancil berhenti dengan napas terengah-engah, lalu duduk beristirahat di depan warnet. "Lho, di mana binatang-binatang lainnya?" Walaupun Kancil senang karena lolos dari bahaya, tiba-tiba ia merasa takut. "Wah, aku berada di mana sekarang? Sepertinya belum pernah ke sini."
Kancil berjalan sambil mengamati daerah sekitarnya. "Waduh, aku tersesat. Sendirian lagi. Bagaimana ini?Kancil semakin takut dan bingung. "Tuhan, tolonglah aku."
Kancil terus berjalan menjelajahi kota yang belum pernah dilaluinya. Tanpa terasa, dia tiba di pinggir kota. Ia melihat sebuah warnet milik Hacker.
"Warnet Hacker? Oh, syukurlah. Terima kasih, Tuhan," mata Kancil membelalak. Warnet itu penuh dengan cara-cara membobol atm yang siap dipelajari. Wow, asyik sekali!
"Kebetulan nih, aku pengen nge-hack," kata Kancil sambil menelan air liurnya. "Inilah saatnya aku membobol bank-bank di Indonesia, ayo belajar."
Dengan tanpa dosa, Kancil surfing di dunia maya lewat PC yang ada di warnet. Wah, kasihan Hacker. Dia pasti marah kalau melihat kejadian ini. Si Kancil nakal sekali, ya?
"Hmm, mudah sekali," kata Kancil sambil terus memelototi layar PC. "Andai setiap hari nge-hack seperti ini, pasti asyik."
Setelah puas, Kancil merebahkan dirinya di sofa yang lembut. Semilir angin yang bertiup dari AC, membuatnya mengantuk. "Oahem, aku jadi kepingin tidur lagi," kata Kancil sambil menguap.
Akhirnya binatang yang nakal itu tertidur, melanjutkan tidur siangnya yang terganggu gara-gara kebakaran di mall tadi. Wah, tidurnya begitu pulas, sampai terdengar suara dengkurannya. Krr... krr... krrr...
Ketika bangun pada keesokan harinya, Kancil merasa pengen nge-hack lagi. "Wah, nge-hack berlanjut lagi, nih," kata Kancil pada dirinya sendiri. "Kali ini aku pilih-pilih dulu, ah. Siapa tahu ada nasabah yang kaya."
Maka Kancil surfing mengitari dunia maya yang luas itu. "Wow, itu dia yang kucari! " seru Kancil gembira. "Hmm, uangnya banyak nih, passwordnya mudah, lagi! Wah, pasti sedap nih."
Kancil langsung membobol atm milyarder itu. "Wow, sedap sekali sarapan uang milyarder," kata Kancil sambil tersenyum puas.
Hari sudah agak siang. Lalu Kancil kembali ke sofa lembut untuk beristirahat.
Hacker terkejut sekali ketika melihat warnetnya. "Wah, warnetku kok jadi berantakan-begini," kata Hacker geram. "Perbuatan siapa, ya? Pasti ada hacker baru yang ganas. Atau mungkinkah ada bocah nakal atau pencuri yang menggunakan warnetku untuk membobol atm?"
Warnet itu memang benar-benar berantakan. Banyak keybord yang rusak karena terpencet-pencet. Dan banyak pula serpihan layar yang berserakan di lanta. "Hm, awas, ya, kalau sampai tertangkap! " omel Hacker sambil mengibas-ngibaskan mousenya. "Panen uangku jadi berantakan."
Maka seharian Hacker sibuk membenahi kembali warnetnya yang berantakan.
Dari tempat istirahatnya, Kancil terus memperhatikan Hacker itu. "Hmm, dia pasti yang bernama Hacker," kata Kancil pada dirinya sendiri. "Kumisnya boleh juga. Tebal,' hitam, dan melengkung ke atas. Lucu sekali. Hi... hi... hi....
Sebelumnya Kancil memang belum pernah bertemu dengan manusia. Tapi dia sering mendengar cerita tentang Hacker dari teman-temannya. "Aduh, Hacker kok lama ya," ujar Kancil. Ya, dia telah menunggu lama sekali. Siang itu Kancil ingin nge-hack lagi. Rupanya dia ketagihan nge-hack.
Sore harinya, Hacker pulang sambil membawa laptop dan uang di tangannya. Dia pulang sambil mengomel, karena hasil nge-hacknya jadi berkurang. Dan waktunya habis untuk menata kembali warnetnya yang berantakan.
"Ah, akhirnya tiba juga waktu yang kutunggu-tunggu," Kancil bangkit dan berjalan ke warnet. Binatang yang nakal itu kembali berpesta nge-hack atm.
Keesokan harinya, Hacker geram dan marah-marah melihat warnetnya berantakan lagi. "Benar-benar keterlaluan! " seru Hacker sambil mengepalkan tangannya. "Ternyata PC Admin juga rusak."
Hacker menggunakan sensor infrared untuk mengetahui jejak si perusak. "Hmm, perusaknya pasti binatang," kata Hacker. "Jejak kaki manusia tidak begini bentuknya."
Pemilik warnet yang malang itu bertekad untuk menangkap si perusak. "Aku harus membuat perangkap untuk menangkapnya! "
Maka Hacker segera meninggalkan warnet. Setiba di rumahnya, dia membuat sebuah Keyboard palsu yang menyerupai keyboard asli. Lalu dia mengaliri keyboard tersebut dengan aliran listrik yang tinggi!
Hacker kembali lagi ke warnet. Keyboard itu dipasangnya di salah satu PC. Bentuknya persis seperti keyboard asli.
"Wah, sepertinya ada keyboard baru lagi," ucap Kancil, yang melihat dari kejauhan. "wah. waktunya mencoba barang baru nih!"
Lama sekali Kancil menahan untuk tidak menggunakan keyboard baru itu. Akhirnya dia tak tahan. "Ah, lebih baik aku ke sana," kata Kancil memutuskan. "Sekalian mencoba keyboard baru itu. Siapa tahu keyboardnya bisa aku bawa pulang."
"Wah, bagus banget nih keyboardnya" kata Kancil di depan keyboard itu. "Lumayan nih, bisa dijual."
Tentu saja orang-orangan ladang itu tidak menjawab. Berkali-kali Kancil meminta maaf. Tapi orang-orangan itu tetap diam. Wajahnya tersenyum, tampak seperti mengejek Kancil.
Akhirnya Kancil tak tahan lagi. Diambilnya keyboard itu dengan tangan kanan. blar! Lho, kok tangannya mati rasa? Diambilnyanya lagi dengan tangan kiri. blar! Wah, kini kedua tangannya mati rasa.
" Kenapa nih tanganku? " teriak Kancil jengkel. " Kalau tidak bisa pakai tangan, kuambil kau dengan kaki! " Blar! Kini kaki si Kancil malah mati rasa juga. "Aduh, bagaimana ini?"
Sore harinya, Hacker kembali ke warnet. "Nah, ini dia pencurinya! " Hacker senang melihat jebakannya berhasil. "Rupanya kau yang telah merusak warnetku dan mencuri PCku." Hacker tertawa ketika mengobati Kancil dengan obat anti mati rasa. "Katanya kancil binatang yang cerdik," ejek Hacker. "Tapi kok tertipu oleh keyboard palsu. Ha... ha... ha.... "
Kancil pasrah saja ketika dibawa pulang ke rumah Hacker. Dia dikurung di dalam kamar yang sempit. Tapi Kancil terkejut ketika Hacker menyuruh temannya menyiapkan PC khusus Hacker.
" Aku harus segera keluar malam ini juga " tekad Kancil. Kalau tidak, aku bakalan dimanfaatin buat jadi hacker. "
Malam harinya, ketika seisi rumah sudah tidur, Kancil memanggil-manggil Anjing, si teknisi. "Ssst... Anjing, kemarilah," bisik Kancil. "Perkenalkan, aku Kancil. teknisi baru si Hacker. Tahukah kau? Besok aku akan diajak Hacker menghadiri Hacking Mania di Mall. Asyik, ya?"
Anjing terkejut mendengarnya. "Apa? Aku tak percaya! Aku yang sudah lama ikut Hacker saja tidak pernah diajak pergi. Eh, malah kau yang diajak."
Kancil tersenyum penuh arti. "Yah, terserah kalau kau tidak percaya. Lihat saja besok! Aku tidak bohong! "
Rupanya Anjing terpengaruh oleh kata-kata si Kancil. Dia meminta agar Kancil membujuk Hacker untuk mengajaknya pergi ke Hacking Mania.
"Oke, aku akan berusaha membujuk Hacker," janji Kancil. "Tapi malam ini kau harus menemaniku tidur di kamar ini. Bagaimana?" Anjing setuju dengan tawaran Kancil. Dia segera membuka gerendel pintu kamar, dan masuk. Dengan sigap, Kancil cepat-cepat keluar dari kamar.
"Terima kasih," kata Kancil sambil menutup kembali gerendel pintu. "Maaf Iho, aku terpaksa berbohong. Titip salam ya, buat Hacker. Dan tolong sampaikan maafku padanya." Kancil segera mengendarai mobil Hacker meninggalkan rumah Hacker menuju apartementnya. Anjing yang malang itu baru menyadari kejadian sebenarnya ketika Kancil sudah menghilang.
Kancil yang cerdik, ternyata mudah diperdaya oleh Hacker. Itulah sebabnya kita tidak boleh takabur dan meng-hack atm orang lain, apalagi numpang di warnet orang.
by : Raden Mas Ciput
Tidak ada komentar:
Posting Komentar